recent post

');

Senin, 10 Februari 2020

cerpen (4)

Terlalu Banyak Makan

Reni berusia 10 tahun. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya, paman dan adiknya. Baik di rumah maupun di sekolah, Reni selalu lincah dan riang. Karena itu tak mengherankan jika teman-teman sekelasnya memilih dia ikut dalam regu kasti sekolah mereka.
Di rumah Reni juga sangat disayang karena rajin membantu. Tapi ada satu kebiasaan buruk Reni, ia suka jajan. Sudah beberapa kali ibunya menegur agar Reni jangan jajan. Karena makanan yang dijajakan itu tidak terjamin kebersihannya. Tapi Reni tidak pernah mendengarkan nasihat Ibu.
Pada suatu sore, seorang tukang bakmi lewat di depan rumah Reni. "Tok…., tok! Bakmi goreng bakmi goreng!" teriak Pak Miun, si tukang bakmi, menjajakan makanannya. Terbit air liur Reni melihat bakmi.
"Aku ingin sekali makan bakmi!" kata Reni dalam hati. "Tapi kalau aku minta pada Ibu, pasti tidak diizinkan!"
Pak Miun kemudian berhenti di rumah Pak Dadang, di sebelah rumah Reni. Tiba-tiba Reni mendapat akal. Ia mendekati pamannya dan berkata "Paman, Paman lapar tidak?"
"Ada apa rupanya?" Tanya Paman.
Dengan malu-malu Reni mengutarakan maksudnya, "Hm, ini Paman. Reni ingin bakmi goreng!" sambil menunjuk ke tukang bakmi.
"Oh, Reni, Reni! Kan tadi Reni baru makan bubur kacang hijau. Masa sekarang sudah mau makan lagi? Nanti kalau badan Reni tambah gemuk bagaimana?" Paman menasihati Reni.
"Ah, Paman pelit! Sekali ini saja, Paman!" Reni mendesak pamannya.
Akhirnya Paman memberikan Reni uang untuk membeli bakmi. Reni pun memakan bakmi itu dengan lahap.
Kejadian ini bukan yang pertama kali. Sering Reni minta dibelikan makanan pada pamannya, padahal ia baru saja makan. Bahkan Reni pun sering meminta kue atau makanan lain dari adiknya. Karena itu tak mengherankan jika badan Reni makin hari makin gemuk.
Sekarang Reni menjadi anak yang paling gemuk di kelas. Ia tidak lagi segesit dahulu. Ia tidak dapat lagi berlari cepat, jika sedang bertanding kasti. Akibatnya regu kasti sekolah Reni selalu mengalami kekalahan. Teman-temannya kemudian- mulai marah-marah, karena Reni selalu saja terkena pukulan bola, hingga regunya harus jaga.
Lama kelamaan teman Reni tidak mau lagi Reni masuk dalam regunya. Reni sedih, karena ia tidak bisa ikut dalam pertandingan kasti. Selain itu teman-temannya sering mengejeknya "si gendut".
Reni teringat nasihat ibunya – ia tak boleh makan terlalu banyak - ternyata benar. Tapi sudah terlambat. Kini ia sudah terlanjur gemuk. Reni kemudian berpikir, bagaimana caranya menguruskan badannya? Reni melancarkan mogok makan.
Sudah beberapa hari Reni melancarkan mogok makan. Ia tidak pernah makan pagi, tidak pernah makan siang dan malam. Tentu saja ibunya sangat marah melihat Reni tidak pernah makan. Tapi Reni tidak peduli. Menurut Reni, ia tak perlu makan. Ia ingin agar tubuhnya cepat kurus.
Karena beberapa hari Reni mogok makan, Reni jatuh sakit. Badannya selalu menggigil, dan ia merasa ingin muntah. Mula-mula Reni tidak mau diajak ke dokter. Tapi ketika sakitnya sudah tak tertahankan Reni terpaksa pergi ke dokter.
Ketika tiba giliran Reni, Reni dan Ibu masuk ke ruang praktek. Reni diperiksa oleh Bu dokter. Setelah selesai, "Reni, kantung nasimu agak membengkak. Reni selama ini makannya tidak teratur, ya?"
"Betul, Bu Dokter!" jawab Ibu. "Sejak beberapa hari yang lalu ia tidak mau makan. Katanya ia ingin menguruskan badan."
"Betul, Reni?" tanya Bu Dokter pada Reni.
Reni menganggukkan kepala.
"Reni, kau memang kegemukan! Tapi bukan begitu caranya menurunkan berat badan. Makan itu penting untuk manusia. Karena makanan yang kita makan memberi kekuatan pada organ tubuh kita. Misalnya agar tulang-tulang jadi kuat atau agar tidak kekurangan darah. Kalau tidak makan, kau tidak punya tenaga!"
Reni menganggukkan kepala, menandakan ia mengerti apa yang dikatakan Bu Dokter. Ia pun berjanji tidak akan lagi mogok makan.
"Nah, Reni harus makan obat supaya kantung nasimu cepat sembuh. Jika Reni mau mengurangi berat badan, Reni dapat melakukannya dengan cara mengurangi jumlah makanan. Jangan tidak makan sama sekali. Selain itu Reni juga harus rajin berolah raga," kata Bu Dokter.
Setelah membayar, Reni dan Ibu pun pulang. Sejak saat itu Reni tidak lagi mogok makan. Tapi Reni mengurangi jumlah makanannya dan rajin berolah raga. Hasilnya beberapa bulan kemudian Reni telah berhasil menurunkan berat badannya. Reni telah kembali menjadi Reni yang lincah dan riang seperti dulu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

origami

Cara Membuat Origami Kertas 1.  2.  3.  sumber :  https://moondoggiesmusic.com/cara-membuat-origami/